This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 02 Juli 2015

PERILAKU PSIKOPAT PADA PELAKU PEMBEGALAN



PERILAKU PSIKOPAT PADA PELAKU PEMBEGALAN


 
Ahmad Priajirianto
10513451
2PA07
Analisis Kasus Kesehatan Mental









BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Begal sudah ada dari zaman dahulu kala bahkan, sudah terjadi di jaman ken arok. Dahulu begal diartikan sebuah pembantaian masal dalam perang secara brutal, seiring berjalannya waktu arti dari kata ‘begal’ adalah perampasan disertai melukai korbannya bahkan tidak jarang sampai ada yang meninggal dunia.
Begal diartikan bukan hanya sebuah perampasan sampai melukai sang korban saja, tetapi begal juga memiliki arti ‘perampasan hak milik’ karna bila kita memiliki sesuatu namun direbut paksa oleh orang lain itu juga disebut begal.
Sebenarnya begal juga pernah terjadi ditahun 2000an awal, namun tidak sampai seperti sekarang ini dimana-mana terjadi begal bahkan disemua daerah hampir ada berita tentang begal, seperti di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bekasi, dan bahkan Depok dikenal sebagai tempatnya para begal. Bahkan tidak jarang di satu kota terjadi 2 pembegalan dalam satu malam untuk merampas kendaraan sang korban,  para pelaku begal pun tidak segan untuk melukai bahkan membunuh sang korban bila ia berani melawan.
Begal sering di disebut sebagai psikopat karena pelaku ini sebenarnya orang berada namun, ia melakukan begal hanya untuk semata-mata sebuah kesenangan dan hasil begalnya untuk berpesta miras (minuman keras). Bahkan sang pelaku tidak segan untuk membunuh sang korban bila berani belawan tanpa ada rasa bersalah sedikitpun, bahkan ada rasa kesenangan tersendiri didalam dirinya.
Penulis menggangkat kasus karena, apa sebab pelaku melakukan pembegalan sedemikian kejinya sampai di sebut sebagai psikopat. Psikopat adalah orang yang terganggu secara psikologis, mereka menyangkal takdir mereka sendiri sehingga mereka kehilangan kebebasannya. Psikopat juga sering di artikan sebagai penyimpangan atau kelaninan psikologis. Psikopat terjadi karena bisa saja pengidap psikopat memiliki kadar stress yang berlebihan atau memiliki traumatic terhadap sesuatu di masa lalunya. Selain itu latar belakang seseorang menjadi psikopat karena orang itu merasa terabaikan bahkan merasa terlecehkan.
















BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam kasus ini, sang penulis menggunakan beberapa teori salah satunya Teori Psikoanalisis. Lalu saya juga menggunakan beberapa teori seperti teori pasca-aliran Freud serta menggunakan teori Psikopatologi atau psikopat karena pendapat penulis teori-teori inilah yang pantas untuk membahas kasus yang akan saya angkat.
A.    Teori Psikoanalisis
Teori psikoanalisis adalah pengetahuan psikologi yang menekankan pada dinamika, faktor-faktor psikis yang menentukan perilaku manusia. Salah satu factor tingkat kesadaran manusia adalah Tak sadar (Unconcious). Tak Sadar (Unconscious) Alam tidak sadar menjadi tempat bagi segala dorongan, desakan, maupun yang tidak kita sdari tetapi ternyata mendorong suatu perkataan , perasaan, dan tindakan kita. Sekalipun kita sdar akan perilaku kita yang nyata, sering kali kita tidak menyadari proses mental yang ada dibalik proses prilaku tersebut.
            Pelaku yang berinisal D mengakui bahwa ia melakukan hal itu atas dasar tidak sadar dan ada sebuah bisikan untuk melakukan hal itu bersama teman-temannya.
B.     Ego dalam teori pasca-aliran Freud
Menurut freud,  ego tidak memiliki kekuatan sendiri , namun harus meminjam dari Id.
Kebalikannya Erikson menyatakan bahwa ego kita adalah kekuatan positif yang menciptakan jati diri, rasa “saya”. Sebagai pusat kepriabdian kita, ego beradaptasi dengan berbagai konflik dank iris dalam hidup dan menjaga kita agar tidak kehilangan individualistas pada kekuatan yang meningkat.
C.     Pengaruh masyarakat
Walaupun kapasitas bawaan lahir penting dalam perkembangan kepribadian, ego muncul dan sebagian besar terbentuk oleh masyarakat. Penekanan erikson pada factor social dan sejarah bertentangan dengan sudut pandang freud yang sebagian besar biologis. Ego ada sebagai potensi ketika lahir, namun harus muncul dari lingkungan budaya.
D.    Psikopatologi
May memandang psikopatologi sebagai kurangnya komunikasi ketidak mampuan untuk mengetahui orang lain dan membagi diri kita dengan mereka. Orang yang terganggu secara psikologis, menyangkal takdir mereka sehingga mereka kehilanggan kebebasannya. Mereka mengembangkan gejala-gejala neurotic, tidak untuk mendapatkan kebebasan mereka tapi untuk melepaskannya.
Psikopat berasal dari kata dasar psikopatologis, penyimpangan atau kelainan psikologis, kelainan ini terjadi sebagai akumulasi dari berbagai stressor yang diterima seseorang, stressor ini terakumulasi selama bertahun - tahun, gempuran dari stressor ini merobohkan dinding ego mechanisme defence, seseorang yang di gempur dengan stressor secara simultan dan spartan akan mengalami penurunan kualitas mental, kualitas kehidupan bahkan penurunan kepercayaan diri karena konsep diri yang salah.
Psikopat yang dalam hasil akhirnya melakukan penyerangan, mencederai orang lain bahkan berusaha membuat orang lain kehilangan nyawa terjadi sebagai sebuah reaksi atas aksi yang mereka alami, mendapatkan pelecehan dalam jangka waktu lama, disiksa, disekap, trauma psikologis, sibling rivalry, kehilangan kasih sayang, hidup di kamp konsentrasi, melihat atau bahkan mengalami perang antar gang, menjadi anggota minoritas, menjadi sasaran tindakan kejahatan dll.
Psikopat melakukan serangkaian aksi keji atau tidak berperikemanusiaan akibat dari ketidakmampuan diri menahan gempuran halusinasi, gempuran waham maupun gempuran dari harga diri rendah dan isolasi sosial. Gempuran - gempuran stressor tersebut membuat mereka kehilangan kontrol atas diri, kehilangan kontrol terhadap koordinasi motorik,kehilangan kontrol terhadap koordinasi sensorik bahkan kehilangan kontrol terhadap perasaan.
Orang lain mampu menyebabkan lahirnya psikopat, stigma negatif terhadap orang lain, perilaku tidak perduli dengan, perilaku menjudgment orang lain, menyebarkan fitnah, melakukan penganiayaan, melakukan beberapa perilaku kekerasan terhadap orang lain, pemaksaan kepentingan pribadi, pemaksaan ide dan pola pemikiran membuat orang lain merasa terabaikan bahkan merasa terlecehkan.
E.     Kronolgi Kasus
Begal motor, akhir-akhir ini banyak pembegalan motor yang atau yang biasa disebut dengan pengambilan motor secara paksa bahkan, tidak jarang para pelaku tega melukai untuk mendapatkan motor sang korban bahkan ada pula yang sampai membunuh para korban karena korban melawan untuk mempertahankan motornya.
Sebenarnya begal motor tidak hanya baru-baru ini terjadi, begal motor sudah terjadi sejak jaman dahulu kala, namun sekarang ini marak kembali terjadi bahkan, tidak hanya di Jakarta di Depok, Bekasi, Tangerang, bahkan sampai Bali pun akhir-akhir ini banyak kasus pembegalan motor. Tidak hanya sepeda motor, mobil pun kadang di jadikan target oleh para pelaku begal.
Kasus pembegalan ini terjadi di Depok saat awal February 2015, dimana sang pelaku yang berinisial D tidak melakukannya sendiri melainkan bersama 2 kawannya yang berinisial IS dan O. menurut kepolisian Polres Depok, para pelaku tidak tangan kosong masing-masing pelaku memegang minimal 1 senjata tajam.
Salah satu kasusnya terjadi pada tangal 2 February 2015 di Grand Depok City (GDC), menurut kepolisian pelaku tertangkap ketika petugas kepolisian sedang memantau jalan di Grand Depok City (GDC). Sejak pukul 01.00 WIB, anggota Buser Polsek Sukmajaya mencurigai tiga sepeda motor yang berputar-putar di daerah Grand Depok City.
Para pelaku tertangkap basah hendak merampok sepeda motor di Jalan Boulevard Raya, Grand Depok City, Kota Depok. Sekitar pukul 03.30 WIB, ketiga pelaku mendekati sepasang muda-mudi yang berada di Jalan Boulevard Kota Kembang. Seorang tersangka mengacungkan senjata tajam ke arah korban dan berupaya membawa kabur motor korban.
Pelaku pembegalan yang berinisal D menuturkan bahwa ia melakukan pembegalan dalam kondisi tidak sadar karna pengaruh minuman berakohol dan mereka melakukan pembegalan hanya untuk sebuah kesenangan saja bukan karna himpitan ekonomi atau sebuah desakan dari orang tua ataupun dari teman-teman sebaya mereka.
F.      Analisis Kasus
Dalam kasus ini, pelaku pembegalan bukan hanya mereka saja masih banyak pelaku-pelaku pembagalan disemua daerah bahkan pun sampai di luar negeripun, tetapi tidak semua motif atau keingginan membegal itu sama mungkin ada yang karena terhimpit ekonomi atau ada yang karena disuruh atau ada juga yang karena ketidak sadaran seperti kasus diatas.
Dari teori Unconscious(tidak sadar), sang pelaku mengakuinya bahwa ia melakukan pembegalan dan pembunuhan terhadap korban begal secara tidak sadar, bahkan sbelum beraksi ia dan teman-tgemannya selalu konsumsi minuman berakhol terlebih dahulu.
Dari teori psikopatologi atau psikopat, sang pelaku mengakui melakukan pembegalan bukan hanya karena himpitan ekonomi semata, atau karena paksaan orang lain, namun hanya untuk bersenang-senang bersama teman-temannya dan ia berucap bila sampai ia bisa membunuh sang korban akan ada kesenangan tersendiri yang ia capai.
Pelaku memiliki ciri-ciri psikopat seperti sang pelaku melakukan pembegalan tanpa ada rasa bersalah setelah melukai dan membunuh korban.



BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pelaku berinisial D melakukan pembegalan dengan tidak sadar sesuai dengan teori tidak sadar (unconstious), yaitu alam tidak sadar menjadi tempat bagi segala dorongan, desakan, maupun yang tidak sadari tetapi mendorong suatu perkataan, perasaan, dan tindakan untuk melakukannya. Karena sang pelaku melakukannya dalam penggaruh akohol serta menggakui ada sebuah bisikan yang mengharuskan sang pelaku melakukan pembegalan. Pelaku pembegalan juga mendapatkan dorongan dari lingkungan masyarakat seperti teori pasca-aliran Freud tentang penggaruh masyarakat, karena penekanan menurut Erikson pada factor social dan sejarah bertentangan dengan sudut pandang Freud yang sebagian besar biologis, Ego dan sebagai potensi ketika lahir, namun dari lingkungan budaya.
Sang pelaku di sebut sebagai psikopat karena memiliki ciri psikopat yaitu tidak memiliki rasa bersalah saat melukai bahkan sampai membunuh korban.
Pihak kepolisian melakukan investigasi lanjut kepada para pelaku pembegalan, dan dapat di simpulkan ternyata bukan hanya para pelaku yang tertangkap saat ini yang hanya melakukan pembegalan.
2.      Saran
Kejahatan bisa terjadi kepada siapa saja dan dimana saja, tidak melihat laki-laki atau perempuan, tua atau muda, kejahatan bisa berlangsung jika ada kesempatan, begitu pula kasus pembegalan. Kasus ini dapat di minimalisir dengan cara memberi penanganan kepada pelaku. Setelah tertangkap, ada baiknya pelaku diberikan terapi, seperti terapi psikoanalisis dan terapi humanistic. Sebelum melakukan terapi, sebaiknya kita melakukan investigasi. Kita harus menguak penyebab, dan alasan pelaku melakukan kejahatan ini. Setelah kita mengetahui alasan dan penyebabnya barulah kita memilih terapi yang tepat berdasarkan teori psikologi. Setelah kita terapi, kita beri motivasi yang positif kepada pelaku agar ia tiddak mengulangi tindakan kriminalnya lagi. Menginvestigasi seseorang apalagi pelaku criminal bukanlah sebuah hal yang mudah, namun sekarang ini sudah banyak alat yang diciptakan oleh manusia. Salah satunya adalah Lie Detector, kita dapat menggunakan alat itu demi memperlancar jalannya investigasi, barulah kita melakukan langkah—langkah selanjutnya untuk meminimalisir kasus criminal seperti ini. Maka kita tak perlu mengeroyok pelaku pembegalan hanya karena emosi semata.















DAFTAR PUSTAKA
Jess Feist dan Gregory J.Feist  (2010).Teori Kepribadian,buku1 dan buku2

Sabtu, 10 Januari 2015

Seks Dalam Internet

sabtu,10 January 2015 Kelompok 8, 2pa07


10513451
Ahmad priajirianto
ahmad priajirianto
14513442
Intan permata
intan permata
17513703
Ricky ilhamsyah
14513592
Izzah
izzah abidati rahman
14513446
Intan sarah

 Seks Dalam Internet
Cybersex, saat ini telah menjadi sebuah fenomena seksual yang bertumbuh cukup pesat, terutama di kota-kota besar dimana internet semakin mudah diakses. Apalagi ditambah pula semakin menjamurnya situs porno, fasilitas chatting yang menawarkan webcam dan internet phone.
Bila sudah menjadi kecanduan, cybersex ini menjadi kombinasi adiksi, yaitu adiksi seks dan adiksi internet, dimana seseorang secara berulang menggunakan fasilitas internet guna pemuasan hasrat seksualnya. Secara harfiah, cybersex dapat diartikan sebagai pemuasan hasrat seksual menggunakan fasilitas internet. Bahkan, fenomena ini telah merambah dunia bisnis, tentunya untuk meraup keuntungan dari berbagai jasa yang ditawarkan.
Secara garis besar terdapat 3 kategori cybersex:
– Online porn: gambar porno, dan cerita-cerita erotis
Real time interactionchatting dimana topik yang dibicarakan adalah seks, “berhubungan seksual” lewat dunia maya, webcam sex.
Multimedia-software: game erotis, video porno.
Selain tentunya penyebab adiksi/kecanduan seperti pada umumnya, cybersex ini dapat menjerat para pelakunya menjadi kecanduan karena:

1. Aksesibilitas
Saat ini fasilitas internet telah dapat diakses dengan sangat mudah. Dalam arti dapat dikonsumsi secara publik dari berbagai golongan sosial tanpa memandang usia, pekerjaan, jenis kelamin, dll.

2. Isolasi
Cybersex menawarkan kesempatan seseorang untuk terpisah dari orang lain, dan lebih jauh lagi untuk terperosok lebih jauh lagi dalam hal fantasi seksualnya tanpa takut tertular penyakit, kehamilan tak diinginkan, dll.

3. Anonim
Kondisi para pelaku cybersex yang anonim ini membuatnya lebih kecanduan menggunakan internet sebagai fasilitas pemuas hasrat seksual. Cybersex menawarkan anonimitas, dimana pelakunya tidak perlu takut dikenali masyarakat bila mengunjungi prostitusi, mengunjungisex shopstriptease club, dll. Dan identitas di dunia maya pun dapat dikaburkan.

4. Terjangkau
Saat ini, fasilitas cybersex sangat terjangkau, dan internet juga cukup murah. Fasilitaschatting gratis, begitupula materi-materi porno yang terkandung dalam berbagai situs porno juga banyak yang dapat dilihat tanpa biaya hingga dapat di-download dengan cepat. Tentu saja dibandingkan dengan jasa prostitusi yang berbayar dan berisiko tertular penyakit.

5. Fantasi
Cybersex juga menawarkan bagi pelakunya untuk berfantasi secara bebas dimana mungkin fantasinya itu bertentangan dengan norma masyarakat. Termasuk didalamnya adalah menentukan kriteria fisik lawan jenis yang diinginkan, skenario chat sex yang akan dinikmati, dll.

Berikut tanda-tanda seseorang yang telah kecanduan seks via internet, seperti dilansir dari onlymyhealth, antara lain:
1. Menghabiskan waktu berjam-jam untuk melihat hal-hal yang berbau porno di internet, seperti video atau foto-foto porno.
2. Orang kecanduan seks via internet selalu melibatkan diri dalam obrolan seks online. Hal ini merupakan cara untuk menikmati fantasi seksual sehingga melupakan aktivitas lainnya karena terlaru larut obrolannya.
3. Akan berperilaku menjengkelkan jika tidak dapat mengakses internet. Bagi orang yang sudah kecanduan seks via internet tidak akan bersikap normal jika tidak menyalurkan keinginan seksualnya dengan berselancar di dunia maya.
4. Orang yang telah kecanduan seks via internet akan merasa berkurangnya keintiman seksual dan kesenangan dalam kehidupan nyata. Orang tersebut akan membandingkan kehidupan nyata dengan kehidupan seks virtual yang membuatnya lebih puas.
5. Selalu berfantasi tentang seks.
6. Bersikap defensif ketika orang lain memberitahu bahwa dirinya telah menghabiskan waktu berjam-jam di internet. Orang yang telah kecanduan seks via internet selalu takut tertangkap basah oleh orang lain ketika sedang menyalurkan hasrat seksualnya dan membuatnya bersikap skeptis.
7. Selalu merasa bersalah tetapi tidak dapat mengendalikan keinginannya untuk berselancar di dunia maya.
8. Rela menghabiskan banyak uang untuk mengakses situs-situs porno yang berbayar.


Survei dalam penelitian ini didasari pada penelitian dan wawancara sebelumnya yang dilakukan pada kaum muda di Inggris. Salah satu hasil investigasi menunjukkan bahwa 99 persen kaum muda terpapar gambar dengan muatan pornografi. Kebanyakan dari mereka juga “tersandung” pada muatan pornogradi secara tidak sengaja, bukan karena mencarinya.

Laporan ini berisi informasi tentang jenis gangguan aktivitas seksual pada kaum muda yang sering melihat muatan pornografi secara online. Ternyata saat ini kaum muda lebih bebas dan santai dalam melakukan seks. Khusus untuk anak laki-laki, mereka kini mulai membangun pandangan yang tidak realistis tentang tubuh wanita.

Laporan ini juga menambahkan bagaimana pornografi mendorong sikap negatif terhadap hubungan dan mendorong “perilaku berisiko”, termasuk seks dengan banyak pasangan atau menggunakan alkohol dan obat-obatan saat melakukan hubungan seks.

Kaum muda juga cenderung menjadi lebih bersikap permisif terhadap seks, lebih banyak melakukan seks bebas, melakukan seks di usia yang sangat muda, serta percaya bahwa wanita merupakan objek seks dengan pria menjadi pihak yang dominan dan wanita sebagai pihak yang harus tunduk.
Makanya para penulis laporan penelitian ini menegaskan pendidikan seks yang dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah harus lebh relevan dengan kehidupan kaum muda termasuk juga soal pornografi. Jangan lupakan juga pendidikan mengenai hubungan dengan pasangan.

 http://rinrinrini.wordpress.com/2013/12/29/fenomena-fenomena-berkaitan-dengan-psikologi-dan-internet-14/
 http://intisari-online.com/read/inilah-efek-buruk-pornografi-online