10513451
|
Ahmad
priajirianto
|
ahmad priajirianto |
14513442
|
Intan
permata
|
intan permata |
17513703
|
Ricky
ilhamsyah
|
|
14513592
|
Izzah
|
izzah abidati rahman |
14513446
|
Intan
sarah
|
Dampak Negatif Dalam Penggunaan
Internet
a. perilaku antisosial
dalam berinternet :
Perilaku antisosial merupakan
perilaku menentang kepada norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat
(Connor, 2002). Rutter, Giller, dan Hagell (1998) secara ringkas memberikan
definisi perilaku antisosial sebagai perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum
yang merujuk pada perilaku orang-orang usia muda. Beberapa dari perilaku ini
adalah normatif pada usia tertentu sesuai perkembangan anak, dan seringkali
dimunculkan selama masa remaja, yang menjadi prediktor kuat dari adjustement
problems, (Kohlberg, Ricks, & Snarey, 1984, dalam Eddy & Reid,
2001).
Perilaku anti-sosial ini
sangat bertentangan dengan perilaku pro-sosial. Perilaku antisosial, yakni
membuang sampah secara sembarangan, vandalisme, gangguan yang terkait dengan
kendaraan, tingkah laku yang mengganggu, suara-suara ribut atau berisik,
tingkah laku kasar dan suka gaduh, meninggal kan kendaraan secara sembarangan,
minum dan meminta minta di jalanan, penyalahgunaan dan penjualan narkoba ,
masalah-masalah yang terkait dengan binatang, panggilan telepon bohongan, serta
pelacuran dan tindakan seksual lain seksual lainnya.
Situs jejaring Sosial adalah wadah
untuk menghubungkan banyak orang dalam lingkungan sosial online melalui
penggunaan website (Doughlis, 2008). Social Networking Site (SNS), atau
situs jejaring sosial didefinisikan sebagai suatu layanan berbasis web yang
memungkinkan setiap individu untuk membangun hubungan sosial melalui dunia maya
seperti membangun suatu profil tentang dirinya sendiri, menunjukkan koneksi
seseorang dan memperlihatkan hubungan apa saja yang ada antara satu member
dengan member lainya dalam sistem yang disediakan (Boyd & Ellison,
2007).
Dampak
Negatif :
Dikatakan bahwa perilaku sosial
dalam penggunaan internet serupa dengan kehidupan perilaku sosial sehari-hari
(Sproul, 2009). Merangkum dari beberapa penelitian, Strasburger, Wilson, dan
Jordan (2009) menyatakan bahwa perilaku prososial dalam konten penggunaan
media, bagaimanapun juga secara sosial merupakan perilaku menolong (seperti
altruisme, keramahan, penerimaan keragaman, dan kerja sama). Dengan kata lain,
perilaku penggunaan internet adalah semacam perilaku sosial.
b. prilaku ppornografi dalam
internet
1. Menurut UU No. 44/2008
tentang Pornografi yang berlaku sejak November 2008, pornografi adalah
gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak,
animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui
berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat
kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam
masyarakat.
Pornografi adalah penggambaran
tingkah laku secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan
nafsu birahi.
2. Menurut W.F. Haung menyebutkan
pornografi adalah penggunaan refresentasi perempuan (tulisan, gambar, foto,
video dan film) dalam rangka manipulasi hasrat (desire) orang yang melihat,
yang di dalamnya berlangsung proses degradasi perempuan dalam statusnya sebagai
“objek” seksual laki-laki.
3. Majelis Ulama Indinesia
(MUI) memberikan satu definisi yang hampir sama. Yaitu pornografi
adalah Menggambarkan, secara langsung atau tidak langsung, tingkah laku secara
erotis, baik dengan lukisan, gambar, tulisan, suara, reklame, iklan, maupun
ucapan, baik melalui media cetak maupun elektronik yang dapat membangkitkan
nafsu birahi.
Dampak Negatif :
Seseorang yang cenderung suka
membuka situs pornografi dapat sulit mengendalikan nafsu didalam dirinya, bisa
menjadikan pergeseran moral. Dan bisa saja melakukan hal yang tidak terkendali
karena nafsu mereka yang sering melihat pornografi sehingga memancing dirinya
untuk melakukan hal yang tidak sepatutnya.
c. gambling
Gambling merupakan istilah dalam bahasa inggris mengenai
perjudian dalam bahasa indonesia. Bila gambling tersebut dilakukan dengan media
internet disebut cyber gambling.
1. Menurut Robert Carson &
James Butcher (1992) dalam buku Abnormal Psychology and Modern Life,
mendefinisikan perjudian sebagai memasang taruhan atas suatu permainan atau
kejadian tertentu dengan harapan memperoleh suatu hasil atau keuntungan yang
besar. Apa yang dipertaruhkan dapat saja berupa uang, barang berharga, makanan,
dan lain-lain yang dianggap memiliki nilai tinggi dalam suatu komunitas.
2. Menurut Siem (1988 :
131) berjudi sebagai kegiatan rekreatif yang terlarang.
3. Papu (2002) mendefinisikan
perjudian sebagai perilaku yang melibatkan adanya risiko kehilangan sesuatu
yang berharga dan melibatkan interaksi sosial serta adanya unsur kebebasan
untuk memilih apakah akan mengambil risiko kehilangan tersebut atau tidak.
4. Menurut Stephen Lea, dkk
dalam buku The Individual in the Economy, A Textbook of Economic Psychology
(1987) perjudian adalah suatu kondisi dimana terdapat potensi kehilangan
sesuatu yang berharga atau segala hal yang mengandung risiko.
Penarikan kesimpulan kasus
Cyber gambling yang dilakukan diatas
merupakan praktek negatif yang banyak terjadi dimasyarakat sekarang ini. Mudah
mengakses dan aman merupakan hal paling utama mengapa para gambler menyukai
judi secara on-line. Tidak seperti Judi yang dilakukan secara konvensional yang
harus mencari tempat kemudian merasa was-was saat berjudi. Banyak sekali
website-website perjudian yang bertebaran di dunia dan ini juga bisa mengancam
kebudayaan dan cara berpikir para generasi muda kedepannya. Gambling hanya akan
mendatangkan keuntungan bagi segelintir orang saja atau dalam kata lain hanya
akan menguntungkan para bandar dan pengecer tetapi bagi para penjudi hanya
kerugian yang didapat.
d.deindividuasi
Deindividuasi merupakan hal yang sering sekali
terjadi didalam suatu kelompok. Untuk lebih mengetahui apa makna sebenarnya
tentang deindividuasi, saya akan mencoba sedikit menjelaskannya.
Deindividuasi adalah suatu proses hilangnya
kesadaran individu karena melebur di dalam kelompok atau bisa dikatakan sebagai
pikiran kolektif. Jadi, bisa juga diartikan sebagai pemikiran kolektif yang
terjadi didalam suatu kelompok tertentu.
Dari
segi perspektif, Deindividuasi bisa dilihat dari 2 teori, yaitu : Teori
Perilaku Kolektif dan teori Deindividuasi.
Teori
Perilaku Kolektif
menjelaskan tentang kumpulan individu yang lebih daripada sekedar agregrat,
tapi juga bukan kelompok sebenarnya. Sedangkan Teori Deindividuasi
menjelaskan tentang proses deindividuasi tersebut dengan penyebab ukuran
kelompok, rasa keanggotaan kelompok, kebangkitan personil dan Rendahnya
identiafibilitas seseorang.
Sumber
http://lianurbaiti.wordpress.com/2013/10/03/peran-sosial-individu-dalam-internet-terutama-berkaitan-dengan-prososial-serta-dampak-negatif-dalam-penggunaan-internet-antisosial-pornografi-gambling-dan-deindividuasi/
http://angela-psikelompok.blogspot.com/2010_11_01_archive.htmlhttp://fajariw.blogspot.com/2012/10/dampak-negatif-dalam-internet-dan.html
terimakasih infonya sudah sangat jelas sehingga membantu saya dalam memahami tentang dampak negatif penggunaan internet :)
BalasHapusterima kasih kembali sudah mampir ke blog saya. :)
HapusSaya puas dengan hasil kerja anda.. :)
BalasHapusmenurut anda apa saja dampak positifnya setelah menggunakan internet, apakah dampak positif itu berlangsung lama atau malah mereka yang menggunakan menjadi kecanduan atau malah sebaliknya? terimakasih..
kalo menurut saya pribadi, dampak positif yg saya sering rasakan adalah saya mendapat informasi yg baru dan cepat itu paling mudahnya dan kita bisa berbagi keteman-teman.
Hapuskalau untuk kecanduan mungkin itu cara orang yg mengganggap internet adalah hal yg wajib setiap detik, padahal itu tidak perlu sampai seperti itu, kita masih bisa mencari informasi dari koran atau yg lainnya.
intinya adalah kita sendiri yg memanfaatkan teknologi jadi kita harus bisa menahan agar tidak kecanduan.
terima kasih
Terimakasih info nya sudah cukup menjelaskan tentang dampak negative pengguna internet
BalasHapusterima kasih kembali sudah mampir ke blog saya
Hapusinformasi tentang dampak negatif penggunan internet dan periaku antisosial diatas sudah cukup jelas bagi saya sebagai pembaca, terima kasih
BalasHapusterima kasih kembali sudah mampir ke blog saya.
HapusMenurut anda, bagaimana cara kita gara bisa meminimalisir dampak negatif dari penggunaan internet itu sendiri? Terimakasih
BalasHapusmudah, pertama jangan terlalu sering kita memanfaatkan internet, kita bisa mencari informasi lewat tv, radio dll.
Hapus2, jangan mudah terpengaruh sama hal hal yg ada di internet seperti judi di internet, dll.
terima kasih
Nice blog. Menurut anda, bagaimana cara yang paling tepat bagi orangtua agar anak tidak kecanduan internet ?
BalasHapusmembatasi penggunaan internet ke anak, misal beri dia beberapa jam saja untuk 1hari, agar dia tidak terlalu fokus ke internet dan lebih aktiv di rumah atau bersama teman-teman.
Hapusterima kasih
Apa contoh dari deindividuasi?
BalasHapusterimakasih
Di Indonesia sekitar ada sekelompok orang yang menamakan diri mereka The Iluminati. Mereka banyak mempublikasikan tulisan tulisan mereka dalam internet, diantaranya melalui jejaring sosial, website pribadi, blog, bahkan sms. Bergerak secara rahasia dan terselubung. Mereka memiliki visi dan misi yang sangat bertentangan dengan norma-norma agama maupun moral tetapi untuk menutup semuanya mereka menarik hati masyarakat dengan aksi sosialnya. Salah satu agenda yang mereka miliki adalah melakukan invansi pemikiran kepada pemuda untuk menyembah sang Lord yang mereka kagumi. Mereka juga mengkritik tentang partai yang saat itu berkuasa atau agresi politik, menerangkan bahwa kaum homo seksual harus di beri tempat dan disahkan.
HapusJono dan Bono mahasiswa yang cerdas dari perguruan tinggi di Indonesia merasa penasaran dengan kelompok tersebut karena kebaikannya dalam hal sosial. Secara sengaja mereka masuk dalam kelompok tersebut dan mengikuti seluruh tata cara yang ada disana. Mulai dari perjanjian hingga pengesahan keanggotaan. Setelah masuk dalam kelompok tersebut Jono dan Bono di berikan pembelajaran tentang kehidupan berdasarkan prespektif kelompok iluminati tersebut. Secara perlahan mereka menyadari bahwa sesungguhnya kepribadian dan dunia mereka yang asli sangatlah buruk. Keduanya merasa sangat dibutuhkan di kelompok dan diterima secara baik. Karena alasan itu, pada akhirnya mereka merasakan bahwa diri mereka yang sesungguhnya tidak lebih baik dari pandangan yang di usung kelompok tesebut. Sehingga untuk kedepannya mereka selalu bertindak atas pemikiran kelompok mereka dan selalu menentang norma-norma yang ada di lingkungannya.
Apakah ada kasus deindividuasi yang merugikan individu tersebut dan lingkungannya? Mohon penjelasan :) Terimakasih
BalasHapusada kalo anda masih ingat kasus is**, ada yg komandannya yg tobat karna dia baru sadar kalo itu salah dan keluargannya sudah tidak menggangapnya sebagai bagian dari keluar.
Hapusnamun setelah dia tobat dan membantu polisi memberantas, keluargannya pun kembali.
terima kasih
menurut kamu gimana sih dampak internet dikalangan anak di bawah umur? lebih banyak positif atau negatif?
BalasHapuskalo menurut saya pribadi lebih banyak negatif.
Hapuskenapa? orang tuanya aja udah ngebebasin anaknya internetan, ga di tegor dll, ada juga yg anak sd sudah melecehkan teman perempuannya, apakah positif? sama sekali tidak.
ini harus dimulai kembali dari orang tua yg bisa membantu anaknya memanfaatkan internet.
terima kasih
Terimakasih informasinya. Sangat bermanfaat. Saya jadi tahu bagaimana seharusnya menjadi pengguna yang baik sehingga meminimalisir dapak negatif dari penggunaan internet.
BalasHapusterima kasih sudah berkunjung ke blog saya
HapusTerimakasih informasinya sebelumnya:) sudah sangat jelas dampak negatif penggunaan internet
BalasHapusterima kasih sudah berkunjung ke blog saya
Hapuswoooow infonya keren nih, menurut kamu dampak negatif yang mana yang paling mencolok yang sering terjadi di dunia maya?
BalasHapus